Liputan6.com, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya bakal memaksimalkan kerja sama dengan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Terutama, kata dia untuk melanjutkan program-program kerja Joko Widodo atau Jokowi hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat menjabat Gubernur Ibu Kota.
Pasalnya, menurut Hasto banyak program kerja dan gagasan Jokowi hingga Ahok yang tak dilanjutkan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Advertisement
Baca Juga
"Kami maksimalkan kerja sama dengan Pak Heru, terutama untuk mendorong gagasan Pak Jokowi, Ahok, Djarot, yang tidak dilanjutkan Pak Anies," kata Hasto ditemui usai menghadiri acara makan bareng 10.000 warga DKI Jakarta di Jalan Baladewa, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, Minggu (8/1/2023).
Hasto mengungkapkan komunikasi PDIP dengan Heru Budi di DKI Jakarta juga lebih mudah sejak Heru memimpin. Sehingga sinergitas antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan partainya jauh lebih baik dibandingkan era gubernur yang menjabat sebelumnya.
"Pj Gubernur kordinasi lebih mudah karena mayoritas fraksi DPRD DKI adalah dari PDIP. Maka, kami membangun sinergitas jauh lebih baik," kata dia.
Lebih lanjut, Hasto menilai bahwa Heru telah menjalankan kembali yang menjadi kebijakan peninggalan Jokowi hingga Ahok dengan masif.
"Kemudian, yang menjadi kebijakan Pak Jokowi, Pak Ahok, Pak Djarot sekarang dilanjutkan lagi dengan masif. Survei diapresiasi rakyat," ucap Hasto.Â
Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap menyinggung sejumlah program pengendalian banjir di Ibu Kota. Kemudian, menanggapi itu Heru Budi telah menetapkan untuk melanjutkan sejumlah program pengendalian banjir diantaranya proyek sodetan Ciliwung yang mandek di era kepemimpinan Anies.
Kemudian, Heru juga melanjutkan pembangunan Giant sea wall atau tanggul laut raksasa dan tanggul pantai dalam program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD) yang juga bekerja sama dengan pemerintah pusat yaitu Kementerian PUPR.
Â
Bicara Banjir, Jokowi: Siapapun Gubernur Jakarta, Harus Konsisten Selesaikan Normalisasi Sungai
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan, banjir, kemacetan, dan tata ruang merupakan tiga masalah besar DKI Jakarta sejak lama. Terkait banjir, Jokowi meminta Gubernur DKI Jakarta konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai
"Banjir di Jakarta itu, siapapun gubernur-nya harus konsisten menyelesaikan normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," kata Jokowi saat meresmikan Bendungan Ciawi Jawa Barat, Jumat (23/12/2022).
Selain itu, kata dia, Gubernur DKI Jakarta harus konsisten melakukan manajemen pemompaan waduk-waduk dan tanggul laut atau giant seawall di Jakarta. Jokowi menekankan apabila ketiga hal tersebut tidak dilakukan dengan konsisten, masalah banjir di Jakarta tak akan selesai.
"Ini harus diselesaikan, kalau tiga hal ini tidak selesai sampai kapanpun Jakarta akan selalu banjir. Siapapun gubernurnya harus konsisten menyelesaikan tadi yang saya sampaikan," jelasnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyampaikan bahwa sebetulnya master plan terkait banjir sudah ada di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI dan Kementerian PUPR.
D samping itu, Jokowi meminta pemerintah provinsi DKI juga menyelesaikan pembangunan sodetan atau terowongan yang menghubungkan aliran Kali Ciliwung dengan aliran Banjir Kanal Timur (BKT).
"Di sini ada (Pj) Gubernur DKI, Gubernur Jawa Barat saya minta betul agar dituntaskan urusan yang berkaitan dengan di Jakarta secara konsisten, baik yang berkaitan waduk ini selesai kemudian normalisasi 13 sungai yang ada di Jakarta," tutur dia.
"Urusan sodetan Ciliwung menuju BKT, tanggul laut dan giant seawall, serta pengelolaan pompa-pompa yang ada dengan manajemen yang lebih baik," imbuh Jokowi.
Advertisement
Pesan Jokowi ke Heru Budi: Banjir hingga Macet Jakarta Harus Ada Progres Signifikan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta Heru Budi Hartono yang terpilih menjadi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada di DKI Jakarta. Mulai dari, macet, banjir, hingga tata ruang di Jakarta.
"Kemarin saya sudah sampaikan kepada Pak Heru, utamanya persoalan utama di DKIÂ Jakarta. Macet, banjir, harus ada progres perkembangan yang signifikan. Kemudian yang ketiga, hal yang berkaitan dengan tata ruang, itu saja," kata Jokowi kepada wartawan di Istana Negara Jakarta, Senin (10/10/2022).
Jokowi mengatakan, sudah mengenal Heru sejak Kepala Sekretariat Presiden itu menjadi Wali Kota Jakarta Utara. Dia mengaku sudah mengetahui kemampuan Heru dalam bekerja menangani DKI.
"Saya sudah kenal Pak Heru lama sekali. Sejak jadi apa, Wali Kota di DKI, kemudian waktu memegang Badan Keuangan. Saya tahu betul rekam jejak, cara bekerja, kapasitas, kemampuan, saya tahu semuanya," ujarnya.
Selain itu, Jokowi menilai Heru merupakan sosok yang memiliki komunikasi baik dalam bekerja dengan siapapun. Jokowi berharap Heru dapat segera mengatasi persoalan di DKI Jakarta.
"Dan komunikasinya sangat baik dengan siapapun sehingga kita harapkan nanti ada percepatan-percepatan," kata Jokowi.